Pengikut

Jumat, 07 Juli 2017

Perbedaan antara Nasionalisme dengan Chauvinisme

Nasionalisme
          Secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari kata Latin nation, yang berakar pada kata nascor : “saya lahir”. Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan. Nasionalisme berasal dari kata nation (bangsa) yang berarti suatu masyarakat yang tertib yang muncul dari kesamaan karakter, atau kesamaan nasib (Hatta dkk, 1980).
          Bangsa atau nasional berarti menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri – ciri kesamaan, baik fisik ( budaya, agama, Bahasa ) maupun non fisik ( keinginan, cita – cita, dan tujuan ).
          Dengan berkembangnya system politik dan bernegara diseluruh dunia, pengeritan nasionalisme juga mengalami pergeseran. Nasinalisme menerut Kohn (1961:11) adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Semangat nasionalisme dipakai sebagai metode dan alat identifikasi untuk mengetahui siapa kawan dan lawan.

Chauvinisme
          Chauvinisme sebagai paham kebangsaan, berlandaskan pada paham kebangsaan yang sempit didasarkan pada pertimbangan realisme atau etnosentrisme. Menurut arti awalnya, chauvinism merupakan rasa patriotism dan keyakinan akan superioritas dan kejayaan suatu bangsa yang lebih dari bangsa yang lain. Pengertian ini kemudian diperluas memasukkan yang diwujudkan dnegan kekerasan dan kebencian terhadap kelompok lawan. Chauvinsme sering juga diberlakukan dalam konteks gender. Terutama untuk menunjukkan bahwa gender tertentu lebih baik dari pada gender yang lain. Biasanya ini berlaku untuk kaum laki – laki yang merasa lebih baik dari pada perempuan.
          Chauvinism muncul dari rasa nasionalisme yang berlebihan, berasal dari antroposentrisme. Lang mendefinisikan chauvinism sebagai perilaku ideology yang muncul dari mereka yang hidup pada posisi dominan dan dari hirarki politik hubungan kekuasaan Chauvinisme merupakan cara berpkir supermatif yang mengabsahkan hubungan kekuasaan yang tidak setara yang memunculkan diskriminasi terhadap kelompok yang berstatus lebih rendah.
          Menurut Arendt, chauvinism merupakan produk konsep nasional yang alamiah karena ia muncul dari ide lama tentang “misi Negara”. Misi Negara bisa diartikan sebagai upaya membawa cahaya kepada bangsa lain yang masih mengalami kegelapan, yang lebih miskin, atau karena alasan lain menyebabkan bangsa ini tertinggal.


Sumber Pustaka : http://tulmax.blogspot.co.id/2016/06/perbedaan-patriotisme-nasionalisme-dan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar